Senin, 28 Mei 2012

semangat Widih! :)

Bukan lagi waktunya memikirkan hal seperti ini. Harusnya hari-hari sudah dipenuhi dengan rumus, latihan soal, dan target terstruktur tentang masa depan. Harusnya waktu bukan lagi dihabiskan untuk melamunkan hal-hal yang mengesalkan ini. Tapi digunakan untuk menalar soal-soal yang rumit. Soal-soal yang akan menjadi kunci pintu gerbang cita-cita yang sudah diimpikan sejak dulu. Bukan lagi menghabiskan waktu untuk mengecam orang-orang yang sudah merusak hari. Tapi mengubur semua masalah dan fokus untuk satu hal itu. Bukan waktunya mengobrolkan orang-orang, tentang ketidaksukaan dan rasa kesal. Kelas XI itu dasar untuk kelas XII. Jangan mengalah dengan ego, dengan masa lalu, dengan diri sendiri, apalagi dengan orang lain. Kalau mau bahagia, dan mau meraih mimpi, kita harus fokus, harus memberikan yang terbaik, harus serius, menyingkirkan hal-hal tidak penting yang menggerogoti lahan yang harusnya dipakai untuk menghafal mati pelajaran. Menuliskan ini memang mudah. Namun ternyata realisasinya tidak semudah itu juga. Bismillah.


but I Promise Mom Dad, someday i'll make you proud of me. I Promise :')


Selasa, 22 Mei 2012

:(


I just don’t get it. I always try to be nice to people, even when they give me plenty of reasons not to. I know I’m not perfect, but I try to make up for that, and I’m not intentionally bitchy(re:jutek/judes). (remberber,i'm not intentionally) :') *perlu kalian tau. saya sadar muka saya kalau diem jutek, makanya saya suka cengengesan sendiri. Cuma mungkin masih tetep aja juteknya nyisa. maaf :|*

So why am I always the person that gets bullied and/or ostracized like I’m the one who made mistakes? :'''''

Selasa, 01 Mei 2012

salah


perasaan ini salah. harusnya saya gaperlu cemburu sama orang yang bahkan bukan milik saya. dia bebas melakukan apa yang mau dia lakukan. dia bebas berhubungan dengan siapapun yang mau dia hubungi. saya bukan siapa siapanya dia. saya yang salah, harusnya saya gaperlu cemburu kaya gini. kaya anak kecil aja...
untuk ke-childish-an saya ini saya minta maaf. lain kali saya akan mencoba untuk tidak memperdulikannya. saya janji akan berusaha untuk terbiasa dengan sifat kamu yang satu itu. apapun yang kamu lakukan dengan siapapun kamu berhubungan, saya tidak akan pernah cemburu lagi.. maaf untuk saya yang masih belum bisa bersikap biasa. maaf untuk tidak mengabarimu malam ini. untuk semua kesalahan saya. saya minta maaf.

setiap orang punya sisi kekanakan, 
dan saya sedang berada di sisi itu sekarang. 
saya ga minta kamu buat ngerti dan saya ga akan pernah meminta kamu untuk ini itu. 
saya yang akan mencoba membiasakan diri.
membiasakan hati untuk ngga mudah cemburu lagi. dan saya yakin saya bisa :"D

menerima lebih sulit daripada mengerti.

malem ini ada seorang teman saya yang curhat karena diputusin sama pacarnya.
oke, kira-kira begini percakapan antara saya sama teman saya di bbm :

Dia : tapi saya gabisa terima Wid, sakit bgt diginiin
Saya : kan saya sering bilang accepting is much harder than understanding. kamu harus belajar buat menerima.
Dia : menerima bahwa saya ditembak cm buat diputusin?
Saya : Iya! *kemudian hening*

lalu saya kirim beberapa kalimat untuk membuat teman saya itu lebih tenang... (mungkin)
kira - kira begini kalimatnya :

' yang paling sulit adalah menerima…
Menerima bahwa kita dihidupkan untuk dimatikan…
Menerima bahwa kita dipertemukan untuk dipisahkan…
Menerima bahwa kita diberi untuk diambil lagi…
Maka belajarlah untuk menerima… 
Apapun…'


lalu teman saya membalas chat saya dengan balasan seperti ini :
' dan sampai kapanpun saya ga akan bisa terima'


sayapun akhirnya memutuskan tidak menjawab chatnya. itu pilihan nya. saya tidak bisa
Widiya Ningrum. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

AmazingCounters.com

Instagram Shots


Instagram

Tumbler