Hari pertama Ramadhan tahun ini saya banyak menghabiskan waktu untuk membaca ayat suci Al-Quran bersama Mamah saya. Selebihnya saya gunakan waktu untuk membaca buku (re:Novel, bukan buku pelajaran >.<) atau sekedar mengecek timeline di twitter dan meng-update status. Hari ini saya membaca (kembali) buku dengan cover Pink yang berjudul "Don't Sweat the Small Stuff for Women" karangan Kristine Carlson. dan saya tertarik untuk menuliskan salah satu isi buku tersebut yang menurut saya sangat berguna untuk diri saya dan mungkin untuk anda di 'zaman' sekarang ini (Nyahahaha bahasanya, tapi bener lho ^^) pada bab 11, halaman 27 buku Kristine Carlson ini menjelaskan tentang Judul dari postingan ini *liat judul diatas lagi* hohooo
oke, langsung aja...
begini isinya,
"Seorang 'pemanas' yang memanasi sesuatu selain makanan adalah seseorang yang membangkitkan topik-topik emosional yang sudah di bahas, di selesaikan, atau sedag dalam proses penuntasan. Ia ingin menyalakan bara emosi dan membiarkannya tetap hidup agar bisa merasakan sesuatu kekacauan suatu konflik, jauh melampaui batas membantu. Pemanas bisa bersikap sangat halus; mereka sering terlihat seperti teman yang 'membantu' atau pendengar yang 'peduli'.
Ini sebuah contoh: Teman Anda, Joyce, datang dnegan sebuah masalah; ia mengetahui suaminya berselingkuh. Ia sakit hati, dan bisa dimengerti kalau ia membutuhkan dukungan anda, jadi tentu saja, Anda membiarkan ia mencurahkan perasaannya. Bersama belalunya waktu, kalian sering berbicara tentang suaminya dan tentang betapa brengseknya pria itu. Lalu, berbulan-bulan kemudian, Joyce dan suaminya Bruce mengikuti konseling, mencoba membangun kembali perkawinan mereka dan rasa percaya Joyce. Terjadi sesuatu yang aneh: Suatu hari anda bertemu Joyce dan ia benar-benar tersenyum. Anda mulai menanyakan kondisi hubungannya dengan Bruce. Ia memberitahu Anda bahwa hubungan mereka sekarang lebih baik. Anda berkata: "Bagaimana mungkin kau bisa mempercayainya ketika dia meninggalkan rumah?" Dengan menanyakan hal itu, Anda menyebrangi batas dari seorang teman yang mendukung menjadi seorang pakar pemenas emosi.
Memanasi juga bisa mengambil bentuk jauh lebih halus. Bukan hanya mengungkit-ungkit masalah besar, seperti perselingkuhan. Memanasi terjadi setiap kali kita mendorong seseorang untuk mandek dalam suatu masalah yang sudah menjurus ke arah penyelesaian yang sehat. Seolah kita mengatakan. "Jagan kaulepaskan! Kenapa kau ingin melakukannya? Ini sangat menyenangkan!"
Anda baru saja melepaskan suatu konflik kecil dengan tetangga Anda, ketika tetangga Anda yang lain terus-menerus mengungkit tentang betapa mengesalkannya orang itu, mendorong Anda untuk tetap berkubang dalam perasaan kesal Anda. Hal serupa juga terjadi di kantor. Seorang rekan kerja tak hentinya mengingatkankan bahwa Andalah, Bukan Gail, yang benar-benar layak mendapatkan pernghargaan atas gagasan hebat itu. Setiap kali ia mengatakannya, perut Anda meregang dan luka Anda terbuka lagi.
Yang perlu Anda ketahui adalah cara mengenali seseorang pemanas, dan juga cara untuk tidak menjadi seorang pemanas, selain pemanas makanan. Ketika ada orang lan yang memanasi Anda, Lihatlah itu sebagai kebiasaan yang tidak bisa menyakiti Anda kecuali Anda terlibat dalam percakapan itu atau ikut menghidupkannya. Satu cara sederhana untuk melepaskan diri adalah dengan mengingat bahwa Anda sudah melepaskan masalah itu, dan dengan mengatakan kepada sang pemanas.
Tidak perlu diragukan bahwa godaan untuk menjadi pemanas memang ada. Bahkan, saya mengakui bahwa saya sendiri pernah beberapa kali memanasi sesuatu yang bukan makanan. Namun, ini menimbulkan kecemasan dan stres yang sebenarnya tidak perlu. Jadi, ingatkan diri Anda bahwa memanasi orang akan merusak kedamaian batin dan penyelesaian masalah Anda sendiri. Hal ini sama saja memilih terlalu matang memasak santapan malam Anda--yang Anda peroleh akhirnya hanyalah sup gosong!"
Tulisan dari tanda kutip Bold awal sampai tanda kutip Bold yang terakhir tidak ada yang saya tambahkan atau kurangkan sedikitpun, begitulah isi dari bab 11 hal 27 buku tersebut. Sangat bermanfaat menurut saya (semoga) untuk yang membaca postingan ini juga, Kamu! ^^
Selamat menjalankan ibadah puasa, enjoy your beautiful life that you have and said Thanks to God :) remember: DON'T BE EVIL! ;)
oke, langsung aja...
begini isinya,
"Seorang 'pemanas' yang memanasi sesuatu selain makanan adalah seseorang yang membangkitkan topik-topik emosional yang sudah di bahas, di selesaikan, atau sedag dalam proses penuntasan. Ia ingin menyalakan bara emosi dan membiarkannya tetap hidup agar bisa merasakan sesuatu kekacauan suatu konflik, jauh melampaui batas membantu. Pemanas bisa bersikap sangat halus; mereka sering terlihat seperti teman yang 'membantu' atau pendengar yang 'peduli'.
Ini sebuah contoh: Teman Anda, Joyce, datang dnegan sebuah masalah; ia mengetahui suaminya berselingkuh. Ia sakit hati, dan bisa dimengerti kalau ia membutuhkan dukungan anda, jadi tentu saja, Anda membiarkan ia mencurahkan perasaannya. Bersama belalunya waktu, kalian sering berbicara tentang suaminya dan tentang betapa brengseknya pria itu. Lalu, berbulan-bulan kemudian, Joyce dan suaminya Bruce mengikuti konseling, mencoba membangun kembali perkawinan mereka dan rasa percaya Joyce. Terjadi sesuatu yang aneh: Suatu hari anda bertemu Joyce dan ia benar-benar tersenyum. Anda mulai menanyakan kondisi hubungannya dengan Bruce. Ia memberitahu Anda bahwa hubungan mereka sekarang lebih baik. Anda berkata: "Bagaimana mungkin kau bisa mempercayainya ketika dia meninggalkan rumah?" Dengan menanyakan hal itu, Anda menyebrangi batas dari seorang teman yang mendukung menjadi seorang pakar pemenas emosi.
Memanasi juga bisa mengambil bentuk jauh lebih halus. Bukan hanya mengungkit-ungkit masalah besar, seperti perselingkuhan. Memanasi terjadi setiap kali kita mendorong seseorang untuk mandek dalam suatu masalah yang sudah menjurus ke arah penyelesaian yang sehat. Seolah kita mengatakan. "Jagan kaulepaskan! Kenapa kau ingin melakukannya? Ini sangat menyenangkan!"
Anda baru saja melepaskan suatu konflik kecil dengan tetangga Anda, ketika tetangga Anda yang lain terus-menerus mengungkit tentang betapa mengesalkannya orang itu, mendorong Anda untuk tetap berkubang dalam perasaan kesal Anda. Hal serupa juga terjadi di kantor. Seorang rekan kerja tak hentinya mengingatkankan bahwa Andalah, Bukan Gail, yang benar-benar layak mendapatkan pernghargaan atas gagasan hebat itu. Setiap kali ia mengatakannya, perut Anda meregang dan luka Anda terbuka lagi.
Yang perlu Anda ketahui adalah cara mengenali seseorang pemanas, dan juga cara untuk tidak menjadi seorang pemanas, selain pemanas makanan. Ketika ada orang lan yang memanasi Anda, Lihatlah itu sebagai kebiasaan yang tidak bisa menyakiti Anda kecuali Anda terlibat dalam percakapan itu atau ikut menghidupkannya. Satu cara sederhana untuk melepaskan diri adalah dengan mengingat bahwa Anda sudah melepaskan masalah itu, dan dengan mengatakan kepada sang pemanas.
Tidak perlu diragukan bahwa godaan untuk menjadi pemanas memang ada. Bahkan, saya mengakui bahwa saya sendiri pernah beberapa kali memanasi sesuatu yang bukan makanan. Namun, ini menimbulkan kecemasan dan stres yang sebenarnya tidak perlu. Jadi, ingatkan diri Anda bahwa memanasi orang akan merusak kedamaian batin dan penyelesaian masalah Anda sendiri. Hal ini sama saja memilih terlalu matang memasak santapan malam Anda--yang Anda peroleh akhirnya hanyalah sup gosong!"
Tulisan dari tanda kutip Bold awal sampai tanda kutip Bold yang terakhir tidak ada yang saya tambahkan atau kurangkan sedikitpun, begitulah isi dari bab 11 hal 27 buku tersebut. Sangat bermanfaat menurut saya (semoga) untuk yang membaca postingan ini juga, Kamu! ^^
Selamat menjalankan ibadah puasa, enjoy your beautiful life that you have and said Thanks to God :) remember: DON'T BE EVIL! ;)