Senin, 19 Agustus 2013

Bila

dan Bila kau tak kunjung tetapkan rasa
dimana hatimu berada
kan kulepaskan kau selamanya...

dan Bila kau tak kunjung lupakan dia
dia yang tlah membuatmu luka
kan kuikhlaskan kau selamanya...

tanya untuk tuan.

Kita terjebak dalam situasi abu - abu
kamu yang tak sadar juga atas harapanku
dan aku yang tidak tau harus bagaimana mengartikan perlakuanmu
setelah sekian lama aku tersenyum terhadap sebuah 'drama' manis yang kamu buat
sampai akhirnya aku tercekik atas kenyataan yang aku dapat
Jujur saja aku tidak mau semuanya menjadi seperti ini
aku gak butuh setiap perhatian perhatian palsu yang kamu berikan
meski memang kuakui semua itu sempat menghadirkan seulas lengkungan dibibirku
meski memang semua itu sempat menumbuhkan kebahagiaan dalam hidupku
kamu seakan ingin menunjukan kalau kamu bisa mengambil hatiku dalam sekejap
mungkin memang aku yang terlalu lugu untuk sadar
entahlah, yang pasti aku tidak ingin terjebak dalam perasaan ini lagi

Baiklah,
Sekarang aku ingin bertanya beberapa pertanyaan kepadamu, Tuan
pertanyaan yang seharusnya aku tanya sejak awal
maaf jika pertanyaannya akan sulit kamu jawab
tapi jawablah saja, setidaknya jika kamu tidak memberitahuku jawabannya
kamu sudah jujur pada hatimu sendiri
Begini, Tuan
Sebenarnya kita sekarang bagaimana?
Kalau kita hanya berteman, kenapa kamu begitu manis kepadaku?
Apa memang kamu manis kepada angsa angsa lain juga?
Jadi tidak aku saja?
Kalau kamu tidak suka aku, maksud perhatian perhatian kamu selama ini apa?
Aku sudah berusaha untuk tidak mengharapkamu,
tapi tiap kamu perhatiin aku lagi, aku jadi lupa sedang berusaha untuk apa.
kalau kamu tidak ada rasa, kenapa kamu buat harapan ini seakan akan masih ada?
kalau kita hanya teman, kenapa perhatianmu selalu semakin manis setiap harinya?
kalau kamu sudah mempunyai hati untuk angsa lain, kenapa kamu masih deketin aku?
kenapa pas aku sudah tidak mengharpkanmu lagi, kamu malah datang?

Bukankah kamu yang memulai semua ini?
Sampai akhirnya perlahan semuanya berkembang dan perasaanku-pun menjadi berkembang pula.
Bukankah kamu yang memulai memberi harap dibalik larik larik senja yang mengalun bagai buaian?
Kini perasaanku tersesat, Tuan
Bukankah kamu yang memulai atas apa yang sudah kamu mulai ini?

Jadi, sebenarnya kamu yang jahat atau aku yang bodoh?
Tolong dijawab ya, Tuan :)


yang tidak ingin tersesat lebih lama,
W.

Rabu, 14 Agustus 2013

Ya Rabb..
Dalam subuh-Mu pagi ini aku meminta, agar Engkau tidak lelah menuntun-ku
Jangan biarkan aku puas dengan angka 1, dan
Jangan biarkan aku terpaku pada angka 1.000
Karena, aku ingin menjadi lebih baik dari angka angka itu
Aku ingin jadi anak sholehah untuk kedua orang tuaku, dan
Aku ingin jadi muslimah sejati dihadapanmu
Aku tau,
anak anakku nanti mempunyai hak untuk diajari ilmu agama dan membaca Al Quran oleh ibunya
Oleh karena itu,
Jadikanlah aku wanita yang ringan tangan untuk menyentuh Quran ya Rabb
Agar kelak aku bisa memenuhi kewajibanku untuk anakku
Agar kelak anakku menjadi penolongku disaat aku bertemu dengan-Mu
Ya Rabb...
Sadarkan aku Jika bahagia itu ditempuh dengan tangisan, dibalut dengan kesabaran yang luar biasa dan dilindungi dengan semangat. Agar aku tidak menjadi wanita yang mudah menyerah
Sadarkan aku Jika tiap kerumitan hidup tertakdir ada untuk 1 alasan sederhana : memperlihatkan sebesar apa tekad upaya, dan semesra apa aku bersandar pada-Mu. Agar aku tidak menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan dan mimpiku
Sadarkanlah aku Jika aku berbuat baik kepada orang lain sedangkan dia tidak, itu berarti Engkau sedang menguji ketulusan hatiku dengan menghargai orang yang tidak menghargaiku
Ya Rabb...
Beri aku kekayaan emosi ini agar aku menjadi lebih lembut dan penyayang, menjadi sosok wanita yang memiliki pandangan jauh daripada wanita lainnya
Beri aku petunjuk untuk bisa menjadi rumah yang bisa suamiku tinggali setiap harinya, yang menjadi tempat pulang setiap waktu. Yang akan dikatakan sebagai tempat mudik oleh anak-anakku kelak agar aku bisa menjadi rumah yang penuh kehangatan, sesederhana apapun. tetapi jelas lebih berharga
Ya Rabb...
Persulitlah aku dalam melakukan maksiat
Redamlah segala letupan-letupan kecil di masa mudaku kini untuk sesuatu yang lebih berharga, seumur hidup
Ingatkan aku bahwa aku pasti mati, bisa mati kapanpun, dan tidak bisa lari dari itu
Ya Rabb...
Aku tidak memohon agar engkau membatalkan ketetapan-Mu, yang aku mohonkan adalah kelemahlembutan ketetapan itu menimpa Aku :'
Ingatkan aku lewat orang-orang yang menyayangiku, yang perduli terhadapku karena aku tau aku sering sekali lupa
Hatiku ini, tolong ingatkan bahwa aku tidak boleh mencintai siapapun melebihi-Mu, ingatkan aku bahwa aku tidak pantas melakukannya. Bahkan jika aku harus sholat seratus kali dalam sehari, itu tidak akan cukup untuk membalas cinta-Mu padaku, tidak cukup untuk menunjukkan rasa terima kasihku kepada-Mu
Ingatkan Aku
Ingatkan aku bahwa neraka itu tidak indah. Bahwa siksaan tidak seringan di dunia. Ingatkan aku bahwa disana sangat menyakitkan. Agar aku takut dan semakin takut untuk melanggar perintah-Mu
Ya Rabbku...
Ampuni aku, keluargaku, teman-temanku, dan semua saudara-saudaraku
Dosaku, dosa kami mungkin bertambah setiap detiknya
Berilah kami waktu yang barakah
Waktu yang dapat kami manfaatkan dengan baik
Waktu yang membuat kami semakin dekat dengan-Mu
Ampuni Aku, makhluk kecil yang tidak bisa apa-apa tanpa-Mu
Lindungi serta Ingatkan aku selalu...

Aamiin aamiin ya rabbal alamin…

Ba'da Subuh,
Widiya.

Minggu, 11 Agustus 2013

Hallo Hati,
Aku tau kau begitu merindukannya.
Macam macam rasa yang meneduhkan jiwa,
memberi obat pada segala luka dan kecewa.
Kau diam saja, mengikuti alurnya.
Menikmati merdu bisikannya, merebahkan rasa,
melupakan derita yang sejak lama kau biarkan saja.


Aku mendengar suaranya menembus labirin otak-ku
Tuhan maha kreatif, kini Dia menguji-ku lewat kamu
Aku tersipu..
Aku tau ini cobaan untuk keimanan-ku
Cobaan kali ini memang begitu manis, Kamu.
tapi aku mencoba untuk tidak mengikuti -
perasaan yang sudah jelas tidak perlu diikuti.
Aku tetap pada pendirian-ku
Aku tidak ingin larut
Aku hanya ingin menikmatinya sedikit lebih lama..

Aku masih selalu mencoba untuktetap lebih mencintai-Mu ya Rabb
lebih dari keinginanku untuk mencintai dan memiliki Senja
:)

Aku percaya..
Nanti ada saatnya aku menemukan lelaki idaman-ku,
bukan sebagai pacar tapi sebagai imam-ku.
Engkau memang masih merahasiakan siapa dia,
iya, just wait and see.
Allah Maha memberi,
Allah pemberi surprise terbaik..
Semua akan indah pada waktunya ^^
Insha Allah. Aamiin.

Widiya.

Jumat, 09 Agustus 2013

Aku dan Kaos kaki

*dalam keadaan buru buru*

Aku teriak “Ma, ga usah pake kaos kaki ya, males.”
"Eeh…pake!"
"Ke belokan doang Ma."
"Pake, anak gadis Mama mahal."

kata-kata terakhir nampar banget. serius, ngena 'jleb' langsung ke hati.
Iya, jadi mulai sekarang harus membiasakan diri untuk pakai kaos kaki. Insha Allah :)
oh iya, Semalem (akhirnya) aku bilang sama seseorang kalau nanti aku dilamar, aku mau calon imam aku nyanyi lagu yang jadi backsong blog aku sekarang (Marry your daughter) di depan aku dan papa. Sebenarnya sudah sejak 2tahun yang lalu pingin cerita tentang impian yang satu ini, sedikit konyol. kayak di drama romantis aja, but i just (really) want it :3
Sebenarnya mau cerita banyaaak sekali. Tapi sudah mau magrib. Hari ini, hari pertama syawal, dan yak aku gak sahur. Jadi ini sudah di ruang makan sejak 10menit yang lalu nunggu magrib sambil online hehe.
Selamat berbuka semuanya ^^

Syawal,
Hari pertama,
Widiya, lagi kelaperan.
Widiya Ningrum. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

AmazingCounters.com

Instagram Shots


Instagram

Tumbler