Senin, 03 Maret 2014

I've died everyday waiting for you

I feel so empty and out of place. I hate the nights where my mind wanders to the unknown. And aIl I return with is sadness. I hate counting the tears that rush down my cheeks and collect upon my pillow. I hate that the only thing I have at night to comfort me is my loneliness. And the only thing I feel surrounding me is darkness. I hate it all. that's why finally I decided to write what I feel here..

Aku tidak tau pasti harus menyebut apa perasaan yang sedang aku rasakan saat ini, sungguh aku benar-benar tidak tau harus menyebutnya apa. Semenjak aku patah hati hampir 2tahun yang lalu, sampai hari ini aku tidak bisa benar-benar merasakan mencintai dan dicintai seperti saat aku bersama lelaki itu. Aku sudah tidak lagi mengharapkan kehadirannya, atau menginginkan dia kembali. jika ditanya apakah aku teringat tentangnya? masih, bohong kalau aku bilang sudah melupakannya. karena sistem saraf diotak aku baik-baik saja, bagaimana mungkin aku bisa lupa. aku sudah pernah mencoba untuk memulai hubungan dengan lelaki lain, begitpun dengan lelaki itu, kami sama sama memiliki pacar baru. tapi hubungan dia dengan pacarnya tidak lebih dari umur jagung, genap 3 bulan pun tidak. begitupun hubunganku, hanya bertahan 6bulan, 11 hari. apa yang aku rasa saat bersama dia (lelaki pertama yang menjadi pacar aku setelah aku patah hati waktu itu)? Aku tetap tidak bisa memulihkan hati aku lagi, hati aku masih sakit, sekalipun dia sudah begitu baik. tapi aku tidak pernah merasa dicintai dengan tulus, setulus lelaki itu melakukannya. aku tidak merasa menjadi seseorang yang spesial untuknya meskipun saat itu kami sudah pacaran, aku tidak merasa disayangi, aku tidak bisa merasa nyaman dan aman saat bersamanya,pun aku tidak bisa menyayangi dia dengan penuh, dan terlalu berlebihan jika aku bilang aku pernah mencintainya, karena nyatanya saat aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami, aku tidak merasa sakit, mungkin aku merasa sepi, tapi aku tidak sedih aku tidak merasa kehilangan. entah ini kejujuran yang menyakitkan atau memilukan, tapi memang begini adanya. aku tidak bisa mencintai dia seperti yang aku lakukan dulu untuk lelaki itu. aku belum mampu, begitupun dia yang belum mampu untuk membuat aku merasa dicintai. Hubungan kami berakhir begitu saja, begitupun perasaan aku saat itu. tidak seperti saat dengan lelaki itu, rasa yang ada masih saja tersisa, sebesar apapun aku berusaha, tetap saja masih ada rasa yang tertinggal. tidak banyak, tapi ada. sekecil dan sesedikit apapun, tapi aku merasakannya.

Belum lupa bukan berarti masih cinta, bukan? aku hanya belum bisa untuk mencintai sebesar dulu kepada lelaki lain. mungkin memang harus butuh waktu yang lebih lama lagi, mungkin memang aku harus lebih sabar lagi, mungkin nanti akan ada. hanya belum waktunya saja. Oke, kali ini aku tidak akan membicarakan masa lalu lagi, toh sebenarnya aku sudah menutup rapat semuanya sejak lama. tadi itu hanya prolog.. *nah lho panjang bener, Wid*.

Malam ini aku ingin membuat pengakuan pada bumi langit dan seisinya *halah*, terutama pada diri aku sendiri, setelah selama ini aku mencoba untuk menutupinya, setelah selama ini aku berusaha mengelaknya, setelah selama ini aku berusaha untuk bilang kepada semuanya dan kepada diri aku sendiri bahwa sendiripun aku bahagia. Tapi malam ini aku hanya ingin belajar untuk jujur kepada diri aku sendiri, belajar untuk tidak lagi menjadi munafik kepada hati sendiri, aku kesepian. aku igin dicintai dan mencintai seperti dulu, aku ingin bener-benar mencintai lagi, aku tidak ingin merasakan hati aku 'numb' seperti sekarang ini, aku rindu dirindukan. ini benar-benar memalukan, setelah sekian lama aku membuat dinding tebal untuk diri aku agar aku terus percaya bahwa sendiri itu jauh lebih membahagiakan, tapi nyatanya malam ini, ada satu titik dimana akupun tidak bisa berkilah lagi, aku ingin merasakan romansa cinta anak remaja lagi. Bukan, bukan berarti main-main, hanya saja.. jatuh cinta yang begitu manis. Merasakan hangat saat melihat senyumnya, merasakan detak jantung yang lebih cepat saat bertatap mata dengannya, merasa bingung saat jadwal nge-date tiba, merasa risau saat tidak ada kabar, jalan-jalan ke toko buku beruda, berdiskusi, nonton bioskop, makan bersama, membicarakan mimpi-mimpi untuk masa depan bersama, dan sebagainya. aku ingin merasakannya lagi, aku ingin merasakannya lagi. baik aku jelaskan lagi, aku rindu semua itu. 

Aku tidak rindu lelaki itu, aku hanya merindu kenangan yang pernah aku rasakan saat bersamanya, bukan ingin mengulang hal yang sama, hanya ingin merasakan perasaan yang pernah aku rasakan saat bersamanya, bahagia seperti saat itu. hanya itu. aku tidak ingin mati rasa lagi. 

Aku ingin dicintai seperti dulu, bukan dicintai dengan lelaki itu lagi. aku hanya ingin dicintai sebagaimana lelaki itu mencintai aku dulu, bukan bermaksud untuk mencari yang seperti lelaki itu, hanya saja, perlu diketahu, bahwa sampai saat ini, aku merasa hanya lelaki itu yang mencintai dan menerima aku apa adanya, mungkin terdengar berlebihan, tapi memang hanya di depan nya aku bisa menjadi diriku sendiri, aku tidak merasa malu dengan hidungku yang tidak mancung, karena saat bersamanya, dia seakan tidak melihat kekuranganku. dia bisa membuat aku tetap merasa cantik, saat aku tau aku sedang jelek-jeleknya, dihadapannya aku tidak perlu berusaha untuk menjadi manis, karena dia tidak pernah mengeluh karena aku yang terlalu bawel dan sedikit aktif, tatapan nya membuat aku merasa dibutuhkan, aku bisa melihat kasih sayang dikedua bola matanya saat menatapku, tatapan yang sampai saat ini tidak aku temukan dibola mata lelaki lain, dia tidak pernah melihat ke arah lain saat kami berbicara dimanapun, seakan tidak peduli dengan perempuan-perempuan cantik diluar sana, matanya tetap hanaya tertuju padaku, aku benar benar merasa sempurna ketika bersamanya diatas semua ketidak sempurnaanku. rasa yang tidak pernah lelaki lain berikan. Aku sering merasa tidak dicintai, aku sering merasa tidak cantik, aku sering merasa kesepian, dan dengan sabar dan penuh ketulusan dia selalu dan selalu dan selalu dan selalu meyakinkanku bahwa aku tidak seharusnya merasa seperti itu, karena dimatanya akulah yang tercantik, karena hanya aku yang dia cintai, karena dia akan selalu ada, sekalipun aku sering tidak mempercayainya, tapi dia tidak pernah sekalipun mengeluh dan marah, dia terus mayakinkanku bahwa cintanya tulus hanya padaku saja, tidak ada yang lain yang dia cintai dan dia inginkan selain aku, sampai akhirnya aku percaya. bahkan saat aku tidak berusaha untuk tampil memesona, dia mengatakan aku sangat cantik, mungkin benar itu hanya gombal biasa, tapi matanya mengatakan mengatakan kejujuran, menurutnya memang aku memesona saat itu, dan akhirnya akupun percaya dan menelan mentah-mentah ketidakpercayaan diriku. Didepannya aku benar-benar hanya perlu menjadi diriku sendiri, dia yang membuat aku yakin bahwa cinta itu memang ada, dan begitu indah dan membahagiaakan. Dia yang bisa membuatku yakin bahwa aku dicintai, dia yang bisa membuat aku merasa dibutuhkan dan disayangi, hanya dia yang dalam setiap ucapan dan tatapannya selalu ada cinta untukku, yang tidak peduli dengan omongan jelek orang lain tentangku, dia selalu dengan bangga memperkenalkanku dengan siapapun itu, hanya lelaki itu yang tanpa pernah peduli orang lain akan bereaksi seperti apa, dia hanya mencintaiku, dengan sepenuh hatinya. yang mampu merobohkan pikiran-pikiran burukku tentang diriku sendiri. Aku cantik, karena lelaki itu mencitaiku. iya tapi itu dulu, lelaki itu. aku tidak ingin dicintai dia lagi, biar aku tegaskan sekali lagi, aku hanya ingin dicintai seapa-adanya, dan diyakinkan seperti dulu, bukan berarti aku mengingkan lelaki itu lagi yang melakukannya.

Beberapa kali aku jatuh hati pada seseorang, tapi perasaan itu tidak pernah bertahan lebih dari 5hari. kemudian setelah mulai menyukai dihari pertama, keesokan harinya aku bisa menjadi mati rasa lagi, semuanya menjadi tampak biasa saja lagi. Aku bosan menjadi seperti ini, aku ingin jatuh cinta sejatuh-jatuhnya lagi, dengan cinta yang baik tentunya. setidaknya bukan cinta yang berakhir karena kebodohan dan keegoisanku sendiri.

Tapi... sampai saat ini aku belum tau bagaimana cara untuk mendapatkan cinta yang baik, cinta yang akan membuatku bahagia. seseorang yang bisa membuatku selalu ingin menjadi seseorang yang lebih baik lagi setiap harinya, seseorang yang membuat aku tidak takut lagi akan masa depan, seseorang yang membuatku selalu memngingat sang pencipta. seseorang yang ingin berusaha bersama. Aku benar-benar tidak tau harus mencintai seperti apa, dan kepada siapa. Aku sudah lelah mencari, sudah aku katakan bahwa aku sudah bosan seperti ini, aku sudah lelah mati rasa seperti ini. sungguh.

Jadi bisakah siapapun kamu segeralah datang, temui aku, yakinkan aku, dan mari kita membuat bahagia tampak begitu sederhana saat kita bersama. siapapun kamu, buatlah aku jatuh cinta lagi, buat aku yakin bahwa ternyata cinta yang dulu itu tidak berarti lagi. siapapun kamu, aku menunggu..


dari yang sudah terlalu lelah sendiri *eaa #INIMALUBANGETASLINYALAH ._.)/

Bandung, 3 Maret 2014.

0 komentar:

Posting Komentar

Widiya Ningrum. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

AmazingCounters.com

Instagram Shots


Instagram

Tumbler