Selasa, 30 Mei 2017

Hati.

Kamu tidak akan patah, yang ada hanya kecewa saja. kamu akan baik - baik saja, kamu masih bisa bekerja dengan normal dan mencintai dengan baik.

yang ia gores hanya perasaan saya, yang ia rusak hanya kepercayaan saya. yang ia hancurkan hanya harapan saya. tapi kamu (akan selalu) baik-baik saja. 

perasaan, kepercayaan dan harapan adalah apa yang saya buat sendiri, ia tidak salah, berhenti menganggap ia salah. saya yang salah, seharusnya sedari awal memang perasaan-perasaan itu tidak saya biarkan tumbuh.

Kamu akan baik- baik saja, tidak akan terluka atau cidera. saya bisa pastikan, tidak akan saya izinkan dia menyentuhmu (lagi), hati.

p.s : Saya rindu sekali menulis. saya sedikit kelelahan dengan semua tugas dan tubes, semester ini benar-benar membuat saya merasa lari marathon sepanjang semester. saya butuh kamu, untuk membuat saya tetap waras. jadi, selamat datang lagi, Widiya. :'33 

Senin, 29 Mei 2017

disappointment.

Entah harus bagaimana saya menerjemahkan perasaan saya ini, yang akhirnya berani saya tulis (dan akan saya publish) sementara perasaan perasaan saya yang lain sebelumnya hanya saya tulis kemudian menjadi tumpukan di kolom draft.

Entah kenapa perasaan ini tiba-tiba hadir, entah sebenarnya akan saya namai apa perasaan yang sedang bergemuruh dalam hati saya ini. rasanya semacam rasa kecewa yang bercampur dengan cemburu. mungkin. ntahlah saya juga tidak paham.

Hari itu, saya melihat semuanya, dengan mata saya sendiri. saya melihat bagaimana kalimat-kalimat di tab chat itu. kalimat yang manis, khas lelaki yang sedang melakukan "pdkt". saya tersenyum, saya merasa "puas" karena akhirnya yang selama ini saya duga benar-benar terbukti, hati saya nergemuruh menyoraki kemenangan ego saya. tapi disisi lain, saya kecewa. iya kekecewaan itu ada, mengetahui bahwa saya memang bukan satu-satunya. ternyata ada dia, dia dan entah ada berapa dia lagi yang tidak saya ketahui.

Saya kira.....
Saya pikir.....
ternyata, ia sama saja. dengan kebanyakan lelaki. 

Saya yang salah karena membiarkan hati saya berharap. berharap kalau kamu akan selalu menunggu saya. lagi - lagi saya salah. ternyata bukan kamu orangnya.

perasaan ini, akan saya biarkan berlalu, sama seperti kata goodbye yang saya ucapkan malam itu. Saya tidak ingin kamu disini lagi saat ini. saya ingin menetralkan apa yang memang seharusnya tidak perlu ada. perasaan ini, harapan ini. 

saya akan membuat keadaannya jadi mudah, dengan mengundurkan diri. biar tinggal dua variabel yang bisa melengkapi disana, saya tidak ingin membuat situasinya menjadi semakin rumit, saya berhenti.

Mungkin ini teguran untuk saya, mungkin ini cara Allah untuk menunjukan, bahwa memang bukan saat ini waktunya, bukan dia orangnya. Nanti, akan ada saatnya, di waktu yang tepat, dengan seseorang yang tepat, yang akan menjadikan saya satu-satunya. Tempat ia pulang, tempat ia berbagi, tempat ia mempercayakan mimpi-mimpinya untuk diwujudkan bersama :) 

sampai jumpa lagi, nanti.

Semarang, 29 Mei 2017.
Widiya Ningrum. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

AmazingCounters.com

Instagram Shots


Instagram

Tumbler