Sabtu, 23 November 2013

Lesson learned today.

Sudah sering masak, dan bereksperimen di dapur (bukan lab hehe), tapi baru kali ini kecipratan minyak panas, dan semoga tidak lagi. karena hobi kesalon itu terlalu mainstream buatku, jadi hobiku sedikit berbeda, masak. mungkin ada yang menganggap aku mengada-ada. tapi, coba tanya mantan-mantaku, mereka pasti pernah mencoba masakanku *eh hihi :p buatku, masak itu nikmat. apalagi kalau makanan yang kita buat dimakan dengan lahap sampai habis. rasa capeknya seketika hilang, bahagia sekali :'D

kejadian minyak panas ini gak bikin aku kapok masak kok, enggak sama sekali. ini pelajaran buat aku, lain kali harus lebih hati-hati. pelajaran juga kalau nanti cari suamik, cari seseorang yang orientasinya bukan cuma fisik. tapi seseorang yang dapat berpikir jauh lebih dari sekedar apa yang nampak, lebih dalam dari sekedar apa yang dapat dirasakan. iya, harus cari suami yang akan tetap menggenggam tanganku ini dengan erat, walau tubuhku tak mulus lagi, yang akan tetap menciumku dengan lembut, walau badanku bauk bumbu dapur, begitupun suami yang akan tetap memelukku erat, walaupun nanti rambutku sudah memutih dan kulitku sudah keriput, suami yang akan mencintaiku sepenuhnya sampai kami renta bersama :'>

Bekas luka minyak ini memang kecil, dan akan hilang seiring waktu, tapi pelajaran yang diberikannya buatku tersadar, membekas selamanya, menjadi pelajaran baru. iya, pelajaran untuk diri. bahwa segala yang nampak itu bisa terenggut kapanpun, kecantikan, harta, dan lainnya. semuanya memang milik Tuhan, kapanpun Ia ingin mengambilnya, maka semua itu bisa lenyap seketika. selalu bersyukur ya Widiya, gak boleh kufur nikmat, jangan membiasakan diri menjadi pengeluh, coba untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun, jangan membiarkan diri menjadi pribadi yang terbuai oleh moderenisasi. Ingat selalu cita-citamu untuk menjadi rumah ternyaman untuk suamimu, dan tempat mudik terhangat untuk anak-anakmu kelak, ya Widiya. Iya.


Calon istri,
yang akan mengabdikan dirinya, untuk merawat suami dan anak-anaknya
Widiya :D

Sabtu, 16 November 2013

Be ur Self

Tulisan ini, untuk seseorang yang sedang mencoba untuk menjadi seperti orang lain.
Selama 18tahun saya menjalani hidup, seingat saya, saya tidak pernah sekalipun mencoba menjadi orang lain. mungkin iri atau menginginkan 'kehidupan' orang lain pernah, tapi saya tidak pernah berusaha untuk menjadi orang yang saya iri-kan atau inginkan tersebut. ke-irian dan keinginan saya hanya sebatas pikiran, tidak pernah saya realisasikan.
setiap orang, memiliki sifat dan karakter yang berbeda, semuanya punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing, ngga akan ada yang sepenuhnya buruk, ataupun sepenuhnya baik. nggak akan ada. setiap dari kita, sudah diberikan kelebihan dan kekurangan sesuai porsinya. Tuhan sudah mengatakan itu. dimata-Nya semua sama. 
Hanya saja, menurutku beberapa orang lebih pintar menutupi kekurangan mereka dengan memaksimalkan kelebihan yang mereka miliki, sementara yang lain terlalu fokus dan terlalu sibuk mengurusi kekurangannya, bahkan yang lebih menyedihkan, beberapa yang lainnya lagi sibuk 'meniru' orang lain. what a pity!
Terinspirasi oleh orang lain, kehidupannya, prestasinya, kebaikkannya, kesederhanaannya dan lainnya, boleh saja. Tapi mati-matian berusaha menyamai 'hidup' dan 'standar' orang lain itu melelahkan.
Aku, kamu dan kita semua terlalu indah untuk menjadi bayangan dari orang lain. kita terlalu berharga untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari orang lain hanya karena kemiripan kita dengan orang lain. dan bahkan kita terlalu spesial untuk menjadi 'kembar' dengan orang lain. 
percayalah, orang kembar sekalipun tidak akan ada yang sepenuhnya sama, pasti ada yang membedakannya. dan sadar atau tidak, ajaibnya, lelaki yang mencintai seseorang yang memiliki kembaran, hanya mencintai seseorang yang memang ia cintai, tidak dengan kembarannya juga, sekalipun keduanya sama.
Jadi, buat apa lagi mengikuti 'hidup' atau 'style' orang lain? dalam hal apapun, jadilah diri sendiri. ingat selalu, bahwa kamu hanya satu di dunia ini. dan saya Widiya Ningrum, hanya ada 1 Widiya Ningrum yang seperti saya, mungkin ada Widiya Widiya yang lainnya, tapi saya akan tetap hanya saya, dan tidak akan ada yang lain yang persis sama seperti saya. begitupun kamu dan mereka.
Berhenti menginginkan apa yang orang lain miliki, fokuslah pada dirimu sendiri, pada kelebihanmu. berhenti mengikuti cara orang lain berpakaian, berperilaku, berbicara, menulis, membaca, menyampaikan pendapat, bahkan mungkin cara orang lain mencintai seseorang. berhenti.
Jika kamu memang berwarna 'hijau' dan orang lain banyak menyukai warna biru, bukan berarti kamu harus menjadi biru, tetaplah menjadi hijau. hijau yang dicintai dan diinginkan oleh penyuka hijau. itu akan lebih baik, dan tentu tidak akan melelahkan. 
kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri dalam menjalani kehidupanmu, dalam hal apapun dan dimanapun, selalu mencoba menjadi diri yang lebih baik setiap harinya tentunya, mencintai dengan tulus, memberi dengan ikhlas, menerima dengan lapang, bertahan dengan segala daya upaya, dan yang terpenting jadilah diri selalu bersyukur. sampai pada saatnya nanti kamu akan menemukan seseorang yang akan menerimamu dengan apa adanya. kamu yang memang dirimu sendiri, dia yang akan mencintai kamu bagaimanapun kamu. dalam keadaan apapun, akan hanya ada kamu.
So, Dear.. you can stop to try to be like me or someone else, Now. :)

someone who just wants to remind you,
I am not your twin
you're not my shadow
you're not they imagination
you is you.
and its me, Widiya.

Jumat, 01 November 2013

T.


Mengenalmu. Antara bahagia dan sedih. Antara senang dan sakit hati. Antara berani dan takut. Antara mukjizat dan bencana. Antara anugerah dan ujian. Antara diperjuangkan dan berhenti berharap. Antara dipertahankan dan dilepaskan. Antara sabar dan nafsu. Antara jodoh dan tidak. Yasudah, intinya aku kangen blog, dan kamu.


Aku melihatmu dari jauh sambil mendoakanmu, selama aku tidak bisa melakukan apapun saat ini. Bahkan untuk sekedar bertanya apa kamu sudah makan atau apa kamu baik-baik saja. aku tidak bisa. Aku tidak bisa berada di dekatmu saat ini. Tuhan tidak menyukainya. Mengertilah, jika kita berjodoh, Tuhan akan memudahkan jalannya. :')

Widiya Ningrum. Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

AmazingCounters.com

Instagram Shots


Instagram

Tumbler